Saran MediaGuru untuk Mas Menteri Nadiem (1): SILATURAHMI DENGAN MENDIKBUD
Catatan Mohammad Ihsan Founder & CEO MediaGuru Mengawali jabatannya sebagai Mendikbud RI, Mas Nadiem ingin mendengar langsung masukan dari banyak pihak. Saya termasuk salah satu daftar yang diundang ke Kemdikbud, 11 November 2019 lalu. Catatan ini berisi masukan yang saya sampaikan kepada mantan Bos Gojek (bagian 1 dari 4 tulisan). * * * "Bapak ibu, kalau mau memberi masukan, jangan tanggung-tanggung. Sampaikan saja." Mas Nadiem membuka diskusi terbatas, pagi itu. Sebelum ini, saya sudah sering mengikuti acara-acara di Kemdikbud. Termasuk yang dihadiri Mendikbud. Tapi, baru kali ini orang nomor satu di kementerian yang membawahi urusan pendidikan di negeri ini membuka diri. Siap menerima masukan apa saja. "Usahakan masukannya itu yang memang saya punya kewenangan untuk memutuskannya secara cepat," tambahnya. Dari rumah saya sudah menyiapkan catatan. Tentang apa saja yang akan saya sampaikan dalam waktu singkat. Harus to the point. Karena undangan berjumlah 40-an orang, tapi waktunya maksimal 2 jam. Hmm... cuma 120 menit. Dibagi 40 peserta. Kalau semua kebagian bicara, per orang hanya 3 menit. Dikurangi basa-basi, tersisa 2 menitan doang. Saran apa yang bisa disampaikan dalam waktu sesingkat itu? Tapi, ini jelas nggak mungkin. Skenario paling mungkin adalah angkat tangan harus cepet-cepetan. Kalau perlu sambil berdiri. Apa saja yang menonjol. Hanya dengan cara itu bisa merebut perhatian Mas Menteri. Agar dikasih mik untuk bicara. Dugaan saya benar. Begitu sesi dialog dimulai, semua angkat tangan. Semua ingin bicara. Alamak. Saya juga ikut mengangkat tangan. Tapi tak kunjung mendapat kesempatan. Padahal sesi diskusi lagi hot-hotnya membahas buku, perpustakaan, dan literasi. Ini domain MediaGuru banget. Pas buat saya. Saat Mas Menteri menoleh, saya sengaja memamerkan buku teranyar MediaGuru berjudul Selamat Datang Mas Nadiem. Mendikbud tersenyum. Mungkin kaget dan heran aja lihat fotonya ada di buku yang saya pegang, hehe... Kebetulan tempat duduk saya memang di deretan meja paling dekat dengan meja Mendikbud yang saat itu didampingi Pak Haris, Dirjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud. Kepada Pak Dirjen Haris saya juga ngasih kode ingin diberi kesempatan bicara. Beliau mengangguk. Tapi, masalahnya Mas Menteri langsung nunjuk siapa yang diberi kesempatan bicara, tanpa melewati Pak Dirjen sebagai moderator. Satu jam sudah berlalu. Diskusinya seru. Semua yang diberi kesempatan bicara, memaparkan hal-hal yang baru. Saya belajar banyak ilmu. Tapi, kapan saya dapat kesempatan? Waktunya tinggal 30 menit lagi. Dipangkas setengah jam, karena Mas Menteri mau rapat dengan presiden. Duh. Trik apa lagi yang harus saya lakukan, agar mik diberikan saya? Eta, terangkanlah... saya memerlukannya sekarang. Pak Bambang, Founder PesonaEdu, yang duduk semeja dengan saya, ikutan gelisah. Kapan kesempatan bicara akan datang? Rezeki akhirnya berpihak pada meja kami berdua. Pak Bambang diberi kesempatan bicara. "Tapi ini masih nyambung tema buku yang kita bahas, kan?" tanya Mas Nadiem. Jelas Pak Bambang menjawab tidak. Sebab beliau konsen di bidang software pembelajaran. Dan itu berarti, mik akan dioper ke peserta lain. Yang mau mendiskusikan soal literasi. Sebelum kesempatan kembali di-floor-kan ke audien, saya langsung berkata, "Saya mau menambahkan soal buku". Mas Nadiem menoleh. Akhirnya Mendikbud setuju. Saya diberi kesempatan berbicara. Alhamdulillah... tak sia-sia pagi itu saya subuhan di bandara. Agar bisa mengejar pesawat pagi. Demi memenuhi undangan khusus dari Kemdikbud untuk bersilaturahmi dengan Mendikbud baru. Ada 3 poin yang saya sampaikan. Apa saja? Nantikan catatan berikutnya. Soalnya pesawat sudah mendarat. Di Bandara Kualanamu Medan. Citilink Jakarta - Medan, 14 Februari 2020 #TantanganGurusiana (hari ke-31) (BERSAMBUNG)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah...cerbubg nih...gpp deh...setia menubggu
bikin penasaran pak CEO
Penasaran...saya
Komandanku Memang Beda!!!
Wow
Keren
Siap, ndan, selamat datang di kota Medan, kami menunggu kumendan 14 15 Maret di Tebing Tinggi
Woww ...Gak sabar pingin baca lanjutannya. Sehat terus pak Ihsan
Trik yang jitu dari Pak CEO..Semoga saran dan usulannya dipertimbangkan dan diterima oleh Pak Menteri
Mantap CEO. Tak sabar menyimak usulannya.
Seperti ikut duduk di ruangan Pak Menteri dan ikut deg degan....sabaaar
Duuhhh bikin penasaran...
Gak sabar lagi baca catatan berikutnya. Ayo dong Pak CEO.
Siap menunggu sambungan berikutnya...trims Pak CEO
Subhanallah. Saya penasaran 3 poinnya?
Alhamdulillah. apa ta kira kira.ditunggu sambungannya
Membuat penasaran.., pengen menjadi penulis yang bikin penasaran pembaca.
Cerbung bikin penasaran. Barakallah pak ...
Tanggal gambar gak salah tuh Kumendan...11,Nov 2020
Makasih koreksinya. Sudah saya edit. Posting pas mendarat. Cepetcepetan, kuatir dioyak Mbak Pramugari
Semoga ada kabar baik untuk guru...
Weih tunggu sambungannya.E..ternyata pak CEO jg ikut tantangan ya ?
Bikin penasaran....
Ciaaaaa saya tunggu malah bersambung,Selamat mendarat
Oalah pak, degdegan mau denger yang diusulin pak CEO, hmm aku lahap tulisan berikutnya, hihi
Siap menunggu kelanjutannya pak komandan
Yeah Ini yang saya khawatirkan lagi enakenak baca eh malah bersambung????
Oooalah....
Oooalah....
Heemmm....sudah berdebardebar ini bapak... ttp setia menunggu info berikutnya
Sudah harap harap cemas, penasaran apa yang mau ditanyakan. Eh, bersambung . . .
Barakallah
Ha ha ha, sangat serius sekali membacanya, eeeeh ternyata bersambung. Profesional sekali pak CEO, di tunggu kelanjutannya pak....
Hahahaaha. Ada saja, sudah serius membaca bersambung lagi. Pak Ceo memamg palinh pintar buat orang tergantung
Bikin penasaran Pak CEO.
Sangat ditunggu pak CEO, hati hati mendarat pak
Tak sabar menunggu lanjutan ceritanya pak
Duh 3 poin apa ya?...jadi penasaran pak CEO
He he trik jitu pak komandan
Ahay.. Pak CEO bikin penasaran aja nih.
Kereeen pak ditunggu lanjutanya....
duuuuh penasaran deh pak.bisa aja pak ceo ini.
Pak CEO, MANTUL....TUL...TUL...TUL...
Kalau tau bakalan ada tulisan ini, kan bisa saya tanyatanya di mobil saat menjeput komandan ke Kualanamu. Hehehe....
Sungguh, buat penasaran. Pak CEO
Jadi penasaran ..apa y kira kira yang 3 point itu..?
Setia menunggu..
Penasaran banget Pak CEO
ayo pak kita tunggu lanjutannya
Jadi penasaran Pak Komandan
Tak tunggu pak haji...hee
Pro mas ihsan empu mediaguru.usulkan ke mas menteri biayai proses pembuatan buku .trims
Bikin penasaran banget dan dak dikduk
Top bingit
Mantap, ditunggu sambungannya, hehe
Waduh... kegantungYa saya ndak banyak neka neko, mas. Ku tunggu walaupun tak pasti.
Mantap pak
Seru
Haha, kita sdh sgt serius membacanya, mau tau usulan ya apa!, ternyata nyambung ke tulisan berikut!, di tunggu pak CEO, Okey luar biasa pak
Ditunggu kelanjutannya Pak CEO...
Ditunggu kelanjutannya Pak CEO...penasaran kami
Jadi penasaran..
Hoh, terusin dong, apaan tuh!
Waduh......penasaran.
Siap menunggu...
Pejuang sejati! Berjuang tanpa henti. Usaha keras yang tak siasia. Ditunggu paparannya ....
Duuuhhh sampai ngos2an bacanyaPingin segera tahuTernyata...masih harus bersabar ya pak KumHehehe
Walah wes tegang, jd penasaran.
Eta, terangkanlah...hehe...
Yaah... pnasaran
Ditunggu part berikutnya pak
Bersambungnya pas banget. Jadi penasaran...
Ditunggu kelanjutanya, semoga itu kabar terbaik bagi para guru
Wow bikin penasaran pak
Ditunggu pak sambungan nya
Brama Kumbara sdg berdiskusi dgn para punggawa Madangkara.., eh ada iklan lewat... Kita tunggu deh
Hadeuh, kirain ada lanjutannya. Ternyata ditunda. Kita tunggu lho pak CEO. Share lagi ya...
mantul.semoga sukses
Thanks pak CEO ujung tombak kami para guru :)
Seperti mendengar Sandiwara Saur Sepuh yang dulu saya jadinya pak Ceo, deg deg an, waktu nya abis, waktu Ashar masuk hehe
Penasaran....