Mohammad Ihsan

Founder & CEO Gurusiana. Pemimpin Umum Media Guru Indonesia (MediaGuru). Pemimpin Umum Majalah Literasi Indonesia. Penggagas gerakan nasional Satu Guru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pemimpin yang Membumi
Bersama Pak Hendri di Bandara Soekarno Hatta Jakarta (17/2)

Pemimpin yang Membumi

Catatan Mohammad Ihsan Founder & CEO MediaGuru

Ini kali kesekian saya bersua Pak Hendri, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumbar. Guru-guru madrasah se-Sumbar memang lagi gencar-gencarnya membuat pelatihan menulis buku. MediaGuru digandeng sebagai mitra pelatihan yang diinisiasi Komunitas Penulis Penggiat Literasi (KPPL) Kemenag Sumbar ini. Menangani mulai dari proses pelatihan menulis, konsultasi dan pendampingan online, penerbitan dan percetakan buku, hingga memasarkannya di komunitas MediaGuru se-Indonesia.

Jika tidak ada agenda lain yang urgen, hampir selalu Pak Hendri menyempatkan hadir membuka pelatihan. Dari seringnya berjumpa itulah saya bisa mengenal dekat sosok nomor satu di Kemenag Sumbar ini.

Tapi, pertemuan pagi ini sangat istimewa. Karena tidak dilakukan di forum resmi pelatihan seperti biasa. Yang cenderung formal. Dan waktunya terbatas.

Jam 6.45 Pak Hendri sudah tiba di lobi hotel Kyriad Bumi Minang Padang. Saya menginap di sini, tempat diadakannya kelas menulis Sagusabu KPPL Kemenag Padang dua hari kemarin. Diikuti lebih dari 200 guru madrasah Kemenag Padang.

Semalam kami memang sudah janjian di WA. Pak Hendri akan menjemput. Lalu semobil menuju bandara. Kami berdua hendak terbang ke Jakarta. Sebenarnya ada lagi 13 kepala kantor kemenag se-Sumbar, dalam pesawat yang sama.

"Literasi itu membangun peradaban." Pak Hendri memulai percakapan di mobil dinasnya.

"Hasilnya memang belum akan terlihat dalam dua tiga tahun. Tapi beberapa tahun ke depan".

Saya setuju. Itu pula yang selama ini diperjuangkan MediaGuru. Tapi, memang tak banyak pemimpin yang bisa menangkap visi besar ini. Pak Hendri malah sudah mengimplementasikannya di lingkungan Kemenag Sumbar.

Melalui KPPL yang dibentuk Kemenag Sumbar, geliat literasi di kalangan guru madrasah memang membuncah. Setiap kelas menulis dibuka, peserta harus cepet-cepetan mendaftar, kalau nggak ingin kehabisan kuota. Kayak di Padang kemarin, begitu panitia menghentikan registrasi di angka 200, sebanyak 80-an calon peserta terpaksa tidak kebagian tempat. Benar-benar dahsyat.

Dalam perjalanan menuju bandara itu banyak hal kami bincangkan. Saya menyerap banyak inspirasi dari pemimpin yang rendah hati ini.

Mendadak mobil berhenti. Saya belum sempat bertanya, Pak Kakanwil sudah mengajak turun dari Fortuner hitam yang kami tumpangi.

"Di sini? Di warung pinggiran rel kereta api? Pak Kakanwil mengajak saya sarapan pagi?" Tentu saja saya menyimpan tanya itu dalam hati. Bagi orang biasa seperti saya mah, warung seperti ini lebih cocok surocok. Ramah kantong soalnya, hehe.. Tapi untuk selevel Pak Kakanwil? Seorang pejabat tinggi? Apa iya sarapannya di sini?

Banyak jajajan tersedia di meja. Ada yang disebut orang Minang bakwan, padahal di Surabaya kami menamainya ote-ote. Awas jangan keliru ote-ote yang itu ya, hehe. Juga dadar gulung. Aneka gorengan.

Untuk pilihan menu sarapan, saya manut Pak Kakanwil deh. Pan saya juga mau tahu, apa sih makanan seorang pejabat? Biar ketularan jadi orang hebat.

Ternyata menunya lontong sayur, sodara-sodara. Pakai kerupuk. Plus telur rebus.

Lalu minumnya? Sekali lagi saya akur. Sebagai tamu, saya berprinsip "kal mayyit", pokoknya manut saja diapa-apain, kayak mayat yang tak kuasa melakukan apa-apa.

Ternyata minuman berenergi tinggi. "Teh talua" pesan Pak Kakanwil pada pelayan warung.

Ini teh hangat, dicampur telur ayam kampung, dikasih perasan jeruk nipis, yang sensasi minumnya benar-benar masya Allah itu. Sulit dilukiskan kata-kata. Anda harus mencobanya sendiri pas di Sumbar.

Sambil sarapan, kami berdiskusi serius. Menggagas rencana-rencana hebat, untuk mengembangkan literasi. Sinergi dan kolaborasi MediaGuru dengan Kemenag Sumbar.

Saking banyaknya materi obrolan kami, catatan ini tak cukup untuk menuliskannya. Insya Allah, kali lain saya akan buat tulisan susulan.

Saya benar-benar beruntung pagi ini. Bisa bersama sosok pejabat yang membumi.

"Tempatnya sederhana. Untuk ke sini perlu perjuangan, harus menyeberangi rel kereta api. Tapi, masuk kan?" tanya Pak Hendri.

Saya mengangguk senang. Terima kasih, Pak Hendri.

Garuda Indonesia, Padang - Jakarta, 17 Februari 2020 #TantanganGurusiana (hari ke-34)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Gerimis kecil, membayangkan teh hangat Talua. Sepertinya unik rasanya.

17 Feb
Balas

Masya Allah persaudaraan yang indah di ikatan dunia literasi Pak Ceo

17 Feb
Balas

Mantap surantap

17 Feb
Balas

Mohon doa Pak Komandan supaya beliau sehat selalu dan Istiqomah dan amanah dalam menjalankan tugas

17 Feb
Balas

Orangorang hebat. Barakallahu fiik. Semoga sehat dan sukses selalu buat pak Ihsan dan Pak Hendri pimpinan kami kemang Sumbar.

17 Feb
Balas

yang buat salut itu Bos makanan yang sederhana tapi sehat itu lho

17 Feb
Balas

Kapan ya bisa ke Sumbar, untuk nyruput teh Talua.

17 Feb
Balas

MasyaAllah.. orang2 besar yang punya cita2 luar biasa.. mudah2an literasi trs berjaya di seluruh negeri..

17 Feb
Balas

Alhamdulillah terjalin silaturrahmi dgn kami rang minang pak CEO.insya Allah kami buatkan pak CEO teh talua di Sawahlunto.mohon doanya kami bisa membawa bapak ke kemenag kota Sawahlunto dalam tahun ini.aamiin

17 Feb
Balas

Ranah minang rancak bana

18 Feb
Balas

Alhamdulillah 2 Tokoh rendah hati. Semoga Sumbar selalu di hati Mediaguru

17 Feb
Balas

Alhamdulillah 2 Tokoh rendah hati. Semoga Sumbar selalu di hati Mediaguru

17 Feb
Balas

Teh talua yang membawa berkah...barakallah pak ceo

17 Feb
Balas

Sesungguhnya yg terjadi pagi tadi...Pertemuan dua pemimpin rendah hati...Pecinta, pegiat, dan suhunya literasi...Yg membuat kami semakin menyadari..."Literasi itu membangun peradaban" kata Pak Hendri...aamiin

17 Feb
Balas

Masyaallah,,,suguhan teh talua lenggek tigo akan membuat perut pak ihsan bertahan sampai jakarta...

17 Feb
Balas

Semoga beliau berdua selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk selalu jadi sang pencerah bagi kita semua amin

18 Feb
Balas

Subhanallah Allahuakbar Mas Ihsan dan Bapak Hendri Motivator luar biasa bagi kami para guru

17 Feb
Balas

Master, CEO salah satunya...Aamiin...

17 Feb
Balas

Pemimpin yang luar biasa, salut

19 Feb
Balas

Teh Talua sensasinya seperti apa ya...

17 Feb
Balas

Salut

17 Feb
Balas

Pemimpin yang hebat..

17 Feb
Balas

Teh talua enak. Saya sebelum nulis kadang minum teh talua. Membuat semangat saya _terbudur_ Pak ceo mau tahu apa itu terbudur? Atau sudah tahu. #kiat supaya koment kita di jawab

17 Feb
Balas

Masya Allah... Semoga Literasi Di sumbar tetap jaya

17 Feb
Balas

Menhinspirasi

18 Feb
Balas

Wenak tenan ... Alhamdulillah.

18 Feb
Balas

Masakan padang terkenal di mana2Apalagi kalau bpk CEO sdh merasakan "bareh solok"Bisa2 yg ketagihan heehe...

17 Feb
Balas

Mantap dan keren pak...

17 Feb
Balas

MaashaAllah

17 Feb
Balas

Smoga Pak Kakanwil dan Pak Ceo slalu dibri kshtan oleh Allah dan slalu jdi mitra kerja yg super untuk membumikan literasi di Sumbar.

18 Feb
Balas

Segeh pak ketua ..Besok2 menu di dangau kawa lagi..

17 Feb
Balas

Semoga langkah kakanwil kemenag Sumbar menular kepada kakanwil kemenag di seluruh Indonesia

17 Feb
Balas

Kami Guru2 di Sumbar sangat senang sekali Bapak telah menyempatkan diri untuk hadir di bumi Ranah Minang, smoga kunjungan Bapak ke Sumbar adalah sebagai cambuk agar kami semakin bertambah smgat lagi untuk menulis dan berkarya, kalau Bapak suatu sa'at Allah ijinkan datang lagi ke Sumbar jangan lupa ya Bapak "Tambuah Ciek" dan mencoba "Sambalado" nya orang Padang hehe

17 Feb
Balas

Tidak ada yang gratis bagi Alloh, smoga Alloh snantiasa memberikan kesehatan dan tetap dalam lindungaNya.

17 Feb
Balas



search

New Post