Merinding. Dada saya langsung bergetar. Menyaksikan pemandangan di foto ini, tadi malam (9/2). Belum pernah saya jumpa di manapun, di seluruh Indonesia. Ada gerakan literasi di tingkat kota/kabupaten, semasif yang ada di Grobogan Jateng ini. Kepala Dinas Pendidikan, Mas Bos Amin Hidayat, memang seorang pemimpin visioner. Inovasinya memajukan pendidikan sejalan dengan visi besar Bupati mewujudkan Grobogan Kabupaten Literasi. Duet kepemimpinan yang klop. Tumbu ketemu tutup. Bu Sri Sumarni, bupati energik penerima Anugerah Tokoh Penggerak Literasi Nasional 2019, memang dikenal sebagai komandan yang tangguh. Mungkin dipadu dengan sisi kelembutannya sebagai seorang ibu, beliau sangat konsen memajukan dunia pendidikan. Bidang yang bisa menjadi faktor kunci kemajuan sebuah daerah. Kami di MediaGuru merasa terhormat diajak bersinergi dan berkolaborasi memajukan Kabupaten Grobogan. Sekaligus tentu saja sangat tertantang, karena ini bakalan menjadi perjuangan yang berat tapi menyenangkan. Berada di Hotel Kyriad Grand Master Purwodadi, saya menyempatkan ngintip ruangan acara. Saat petugas hotel masih sibuk bekerja. Deg. Dada saya tiba-tiba bergetar hebat. Ini sangat-sangat keren menewen. Ruangannya besar dan mewah. Kapasitasnya sangat banyak. Dan di depan, ada backdrop jumbo super gagah, bertuliskan: Diklat Penulisan Buku "Satu Kepala Sekolah Satu Buku". Lengkap dengan foto Ibu Bupati Grobogan, Bapak Kepala Dinas Pendidikan, dan satu lagi siapa itu ya? Dari jauh kok kelihatan seperti foto saya? Ah.. saya jadi GR, hehe... Bersama Mas Eko Prasetyo (Pemred MediaGuru), saya akan memulai petualangan hebat, pagi ini. Insya Allah. Saya yakin dan optimis, kalau begini caranya, Gerakan Seribu Penulis Grobogan yang akan dicanangkan Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan, insya Allah bisa terealisasi dengan singkat. Dan itu bisa menjadi batu fondasi yang kokoh dalam memajukan literasi di Grobogan. Kalau kepala sekolah yang super sibuk bisa menulis buku, apalagi guru dan siswanya. Jika itu sudah tercapai, number-nya bukan hanya seribu penulis. Naik berlipat-lipat, dalam waktu cepat. Apalagi jika nanti dalam program 15 menit membaca sebelum pelajaran dimulai, yang dibaca buku karya kepala sekolah, guru, atau siswa di sekolahan itu, yakinlah Grobogan bakal panen raya. Penulis baru bakal terus bermunculan. Grobogan bisa menjadi contoh bagaimana sebuah kabupaten/kota sukses mengembangkan literasi di daerahnya. Saat itu sudah terwujud, di setiap roadshow ke seluruh Indonesia, mungkin saya akan berbisik agar bupati/walikota atau Kadisdik yang biasanya hadir membuka kelas MediaGuru untuk meniru Grobogan. Bravo, Grobogan. Saya baru ngeh sekarang. Tagar yang sering ditulis Mas Bos Kadisdik dalam Facebook-nya memang menunjukkan hasrat yang diinginkannya. Yaitu: #GroboganGakGitu2Aja. Bismillah. Grobogan, 10 Februari 2020 #TantanganGurusiana (hari ke-27)