Ajian Lipat Bumi
Buat penyuka travelling, atau Anda yang pekerjaannya memerlukan mobilitas tinggi, ilmu satu ini mungkin berguna. Saya menamainya Ajian Lipat Bumi, disingkat alibi. Yaitu teknik seolah "melipat" bumi, sehingga jarak jauh bisa dipangkas jadi sangat pendek.
Bahkan kalau nanti Anda sudah sangat ahli seperti sang penemu aji-aji kesaktian ini, rute Surabaya - Jakarta bisa ditempuh hanya sekedipan mata. Anda melek masih di Surabaya, pejamkan mata, lalu melek lagi sudah sampai Jakarta. Menarik, bukan?
Alhamdulillah, saya sudah beberapa kali merasakan keampuhan alibi ini. Terakhir pagi ini, dalam penerbangan Surabaya Jakarta.
Kisahnya dimulai jam 3 pagi ini. Saya berangkat menuju bandara Juanda. Naik taksi online.
Semula saya minta lewat tol saja. Lebih cepat. Tapi sopir ini nawar, maunya lewat bawah saja, katanya. Ya sudah. Penumpang adalah raja, sudah tidak berlaku, hehe..
Biasanya, begitu masuk mobil, saya minta izin tidur dulu. Dibangunin pak sopir pas sudah sampai bandara. Lumayan hemat tenaga. Jam segitu kan masih enak tiduran?
Tapi dini hari ini nggak bisa. Saya nggak berani tidur. Soalnya pak sopirnya yang ngantuk. Haddeeuuhhh... parah.
Mendadak mobil melambat. Padahal jalanan di depan kosong. Pas saya lirik, hellukk... dianya nge-fly. Saya action batuk. Bukan batuk beneran sih. Sekadar ngagetin sopir, bahwa dia sekarang kerja ngantar penumpang, hehe.
Saya berusaha ngajak ngomong. Tapi jawabannya sepotong-potong. Entah tadi malam apa yang terjadi antara pak sopir ini dan istrinya. Kelihatannya dia ngantuk berat. Mungkin habis diminta ngepel lantai atau nyuci baju 5 bak besar, hehe.
Begitulah. Saya yang sebenarnya ngantuk malah jadi penumpang siaga. Batuk lagi. Dan lagi-lagi batuk. Demi ngagetin dia. Tahu gitu harusnya lukir. Saya yang nyopirin, doi biar bobok dulu. Terus saya dibayar. Lumayan duitnya buat nyoto pagi.
Tapi, selalu ada hikmah terbaik dalam setiap peristiwa. Ada untungnya juga tadi kami nggak lewat tol. Jalan bebas hambatan, terus sopirnya ngantuk? Wah.
Sampai bandara masih sangat pagi. Usai check in, masuk ke ruang tunggu, azan berkumandang.
Selesai subuhan di mushalla ruang tunggu terminal 2 dengan para penumpang, sudah dimulai panggilan boarding. Ini bagian yang sangat saya suka dari penerbangan pertama. On time se-ontime-ontime-nya.
Masuk pesawat, kali ini saya kebagian kursi tengah. Bukan posisi favorit, karena biasanya saya ngincar kursi dekat jendela. Tapi gapapa deh, sekalian saya mau memraktikkan etika duduk di kursi pesawat. Yaitu, sandaran tangan di kursi tengah, merupakan hak penumpang di kursi tengah.
Dan itulah yang saya lakukan begitu duduk di kursi tengah. Dua tangan kanan kiri langsung menguasai sandaran tangan. Saya coba memejamkan mata, agar terasa benar nikmatnya. Dan memang nyaman suryaman.
Lalu.... mas di kursi sebelah kiri mendadak nyolek-nyolek lengan saya. Oh ya, tadi kami belum sempat berkenalan. Mungkin ini waktu yang pas buat ngobrol. Lumayan ada teman di udara.
Saya menoleh bersiap mengulurkan tangan. Eh, doi bilang gini, "Sudah sampai, Pak".
GGubrakksss... cepat banget. Terlalu sakti ajian melipat bumi ini. Saya nggak tahu kapan pesawat ini mengudara. Tahu-tahu sudah mendarat mulus di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Alhamdulillah.
Jadi, buat Anda yang mau berguru Ajian Lipat Bumi langsung dari pakar yang menemukannya, ikutlah #TantanganGurusiana.
Seperti yang saya lakukan saat nyetor tantangan hari ke-24 ini. Menulisnya di atas taksi online dari Bandara Soetta menuju P4TK Bisnis dan Pariwisata, tempat berlangsungnya kelas menulis MediaGuru untuk guru Depok dan sekitarnya.
Depok, 7 Februari 2020
#TantanganGurusiana (hari ke-24)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya kalau naik pesawat bawaannya melek terus Pak. Nggak bisa tidur. Ndhredheg..
Keren, ajiannya. Mantap pak kumendan.
mantap pak
Berguru
Mantul Batokallah Pak Ihsan sehat dan sukses selalu
Wow keren pak, disetiap waktu dan tempat bisa tetap menulis
Ajian sakti mandraguna
Penulis keren cara nulisnya pun keren pisan!
Itu ajian lipat bumi kalau kata kami orang lampung"ilmu pedom" nah itu pak ....
Mas Ihsan Saya sudah tas lipat yang diluncurkan MediaGuru. Tasnya Cantik dan kualitasnya juga bagus . Akan ada lagi tas lipat yang lebih ok lagi dari mediaGuru
Jos gandos ...
Haaaaaa....haaaa...haaa. Gubraaaakkkkkzzz..
ajian itu juga sering saya praktekkan kalau bepergian pak.. benarbenar dapat melipat bumi.. hehehehe
Alibi langsung beratraksi.
Memang selalu oke Bapak yang satu ini. Tidak menyia2kan kesempatan.. Bisa ditiru dong, Pak...
Keren idenya, bagus banget tulisannya. Mantap Pak Bos...
Mantap alibinya pak.... begitu pernah terjadi pada anak bujang pesawat jakartaJambi, inspirasi untuk nulis cerita iru jadi bagian cerpen yg sudah masuk hari ke 24.
Kereeeen sangat pak tulisannya.
Keren ajiannya pak. Tapi saya belum pernah naik pesawat
Luar biasa! Menulis di kendaraan.
Ilmu melipatnya bisa sebagai obat anti mabuk juga Pak, he he he
Hehheh karena capek banget tuh